KAB. SEMARANG - Selama kurang lebih 1,5 tahun, jemaat Gereja Kristen Indonesia (GKI) Ambarawa, Kabupaten Semarang beribadah di "selasar" Sekolah Kristen Lentera (SKL) Ambarawa, karena gedung gereja mengalami "pembangunan & renovasi" total. Kini mulai Minggu (22/12/2024) pagi, jemaat GKI Ambarawa sangat bangga dan bersyukur bisa kembali beribadah di dalam gedung gereja. Ini ditandai dengan Kebaktian Syukur Memasuki Gedung Gereja dipimpin langsung Bapak Pdt Hernadi Kurniawan (Pendeta GKI Ambarawa) dan kotbah atau pelayanan firman oleh Ibu Sumidah.
Ketua Panitia Pembangunan Agus Haryanto dalam laporannya menyebutkan, bahwa "renovasi" Gedung GKI Ambarawa meski sudah secara resmi kembali digunakan untuk beribadah namun renovasi ini belum seluruhnya selesai. Renovasi ini dimulai sejak bulan Juli 2023 lalu dan terbagi dalam tiga tahap. Anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 2.680.000.000. Dalam perjalanannya beribadah di Selasar SKL Ambarawa yang masih satu komplek dengan GKI Ambarawa selama kurang lebih 1,5 tahun, akhirnya pembangunan kembali atau renobasi tersebut berhasil dilalui.
"Hingga 18 Desember 2024, persembahan yang terkumpul sebesar Rp 2.558.384.461. Dan untuk menyelesaikan renovasi, masih dibutuhkan anggaran atau biaya kurang lebih Rp 134 Juta. Bangunan baru hasil renovasi ini, kini ada tambahan 2 ruang yakni Ruang Laktasi di Lantai 1 dan Ruang Multimedia ada di Lantai 2. Bahkan, sebanyak 200 buah kursi Futura telah melengkapi di dalam gereja, yang merupakan sumbangan atau persembahan dari salah satu keluarga jemaat GKI Ambarawa. Sekali lagi, kami panitia masih membutuhkan partisipasi seluruh jemaat GKI Ambarawa untuk menyelesaikan secara keseluruhan. Tidak lupa kami sampaikan banyak terima kasih kepada jemaat GKI Ambarawa yang telah berpartisipasi dalam bentuk apapun, demi mendukung jalannya renovasi bantuan gedung GKI Ambarawa ini. Tuhan memberkati, " jelas Agus Haryanto.
Hal yang sama diungkapkan Happy Laluba, yang mewakili Majelis GKI Ambarawa. Bahwa, selama 1,5 tahun merindukan untuk dapat beribadah kembali di gereja, kini benar-benar terwujud dan semua ini terjadi karena campur tangan Tuhan Yesus.
"Kami mewakili Majelis GKI Ambarawa tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh panitia pembangunan/renovasi dan jemaat GKI Ambarawa yang terlibat baik materi dan non materi. Selain itu, kepada Hamba Tuhan dari luar GKI Ambarawa atas partisipasinya. Mulai sekarang ini Minggu (22/12/2024), jemast GKI Ambarawa kembali beribadah di dalam gedung gereja," ujar Happy Laluba.
Tri Kurnia, pengurus Badan Kerja Sama Antar Gereja (BKSAG) Kecamatan Ambarawa menyatakan, bahwa pengurus BKSAG turut merasakan sukacita dan kebahagiaan GKI Ambarawa. Yang telah merealisasikan cita-citanya untuk kembali beribadah di gereja. Hal ini setelah menunggu selama 1,5 tahun menjalani basah di Selasar SKL karena gedung gereja mengalami pembangunan atau renovasi.
"Terus terang, upaya atau usaha yang dilakukan GKI Ambarawa sangat luar biasa. Waktu 1,5 tahun bukanlah waktu yang cepat dalam penantian. Kerinduan akan kembali beribadah di dalam gedung gereja, kini benar-benar telah terwujud. Sekali lagi, kami sampaikan selamat beribadah di gedung gereja yang telah mengalami perubahan dan ini semua harus kita syukuri," kata Tri Kurnia, Sekretaris BKSAG Kecamatan Ambarawa.
Sementara itu, Pdt Widhi, yang mewakili Badan Pekerja Majelis Klasis (BPMK) Magelang, dalam sambutannya menyatakan, bahwa pada hari ini Minggu (22/12/2024) di GKI Ambarawa dipenuhi dengan "mujizat" Tuhan. Yakni, pada Kebaktian Syukur Memasuki Gedung Gereja sekarang ini juga merupakan mujizat dari Tuhan yang harus diterima. Setelah selama kurang lebih 1,5 tahun, GKI Ambarawa dengan penuh perjuangan menyelesaikan renivasi gedung gereja. Mujizat yang lain adalah bersamaan sekarang ini adalah Hari Ibu (22 Desember), dan pada ayat bacaan dalam kotbah terkait juga dengan ibu-ibu. Kebaktian syukur yang dilaksanakan ini benar-benar penuh mujizat.
"Kami tegaskan, bangunan indah GKI Ambarawa ini yang selama 1,5 tahun mengalami renovasi dan sekarang Minggu (22/12/2024) kembali memulai beribadah di dalam gedung gereja, hal ini hanyalah sebagai "tanda". Yang kedepannya, tanda tersebut akan terbangun persekutuan tubuh Kristus yang punya semangat untuk melayani. Semua ini adalah mujizat dan anugerah Tuhan," pungkas Pdt Widhi. (HERU SANT).
0 Komentar