Sleman,Radarnasional.net
Hari kedua Pasca Liburan Lebaran, aktifitas Pemerintahan kembali berjalan normal, Bupati Sleman, Menggelar acara Syawalan Bersama Forkompinda dan masyarakat di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman, Selasa,11/6/2019.
Hadir dalam acara tersebut, Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, didampingi GKR Hemas,Wakil Gubernur DIY, KGPAA PA X, didampingi GKBRay Adipati PA X, Bupati Sleman,beserta Ibu.Sri Purnomo,Wakil Bupati Sleman, Ibu. Sri Muslimatun, beserta Suami, Ketua DPRD Sleman dan anggota, Forkompinda Kab.Sleman, para Rektor PTS, PTN, Pejabat Sipil, TNI - Polri, Pimpinan Parpol, Ormas dan tokoh masyarakat.
Bupati Sleman dalam sambutannya sekaligus melaporkan pelaksanaan Pemilu 2019 di Kab Sleman, kepada Gubernur DIY, Bupati mengatakan tingkat partisipasi masyarakat mencapai 87.82% dari daftar DPT 828.270 orang, petugas KPPS yang meninggal dalam tugas tercatat 7 orang dan kepada keluarga telah diberikan santunan, 5 orang dirawat di Rumah Sakit dan diberikan pelayanan medis yang memadai.
Lebih lanjut Sri Purnomo, bahwa Pemda Kabupaten Sleman terus berupaya mendukung Keistimewaan DIY, hal ini tercermin dari aktualisasi aktifitas masyarakat Sleman.
Terkait Dana Keistimewaan (Danais) tahun (2019) Kab.Sleman mendapat alokasi Danais sebesar Rp.25.5 M, yang dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan, Dinas Pertanahan dan Tata ruang ,serta bagian Organisasi Sekretariat Daerah, Danais ini akan mendorong kemajuan kebudayaan, dengan program gerakan Sleman berbudaya.
Dalam kesempatan yang sama, Sri Sultan Hamengkubuwono X, dalam amanatnya mengatakan, Indonesia bukan hanya negara dengan umat muslim terbanyak di dunia, juga merupakan negara muslim demokrasi terbesar, dengan konteks itu kita pantas bersyukur, karena Idul Fitri tahun ini ditandai dengan peristiwa penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dengan telah purnanya pemilu serentak sebagai sarana artikulasi dan ekspresi kedaulatan rakyat,ujarnya.
Pemilu adalah instrumen untuk memastikan rotasi kekuasaan berjalan demokratis dan kontrol akuntabilitas publik terhadap negara. Dengan demikian pemilu berfungsi sebagai sarana membangun legitimasi, penguatan dan sirkulasi elit secara periodik, dan sebagai wahana Pendidikan politik.
Pemilu tahun 2019, disebut sebagai pemilu yang paling rumit yang pernah digelar, dengan melibatkan, 192.8 juta pemilih, tercatat 245 ribu kandidat legislative, memperebutkan 20 ribu kursi legislatif, dilaksanakan di 800 ribu tps, diseluruh Indonesia,
Menurut Gubernur DIY, Pemilu bukan suatu akhir, masih ada perjuangan panjang yang harus kita lakukan kedepan, jika ada kemungkinan ketidakpuasan ,yang berimbas pada pertaruhan harga diri, hendaknya ada yang menengahi ,agar mereka saling membuka pintu maaf, sebab memaafkan sejatinya pekerjaan lebih mudah dari pada membawa beban kemana saja kita pergi, pungkas,Hamengkubowono X.(ypt)
0 Komentar