"Executive Lecture Series, dan Politik Ekonomo Inklusive melalui BUMR"



Jogjakarta Radar nasional.net Bersama  DR.Tanri Abeng, MBA, komisaris utama PT.Pertamina ( persero) Senin ,15 april 2019, bertempat di UC UGM. hadir dalam acara tersebut, Wakil Rektor dan Dekan Pasca Sarjana UGM.

Kepada  perss, Tanri Abeng, mengatakan  Pertumbuhan ekonomi kita belum tumbuh sampai 7% karena beberapa faktor,  diantaranya kondisi ekonomi dunia beberapa tahun ini tidak mudah dan kita terlambat untuk menggerakan sumberdaya kita dari bawah yaitu badan usaha milik rakyat (BUMR). kebijakan pemerintah dalam menekan inflasi cukup efektif, ini menguntungkan masyarakat kecil karena bisa mendorong pertumbuhan lebih baik lagi, juga kebijakan dibidang infrastuktur, memberikan dampak positif terhadap mobilitas manusia dan menggerakan ekonomi ,

"menurut saya kebijakan ini sangat baik karna merupakan pondasi yang solit untuk kita bisa maju kedepan. " kata dia

'Sekarang tergantung kebijakan pemerintah kedepan, kata mantan Menteri di era Orde baru ini, siapa pun yang akan berkuasa dapat memanfaatkan pondasi yang sudah terbangun dengan baik ini untuk mendorong  pertumbuhan yang inklusive, jangan pertumbuhan itu hanya dinikmati oleh para elit saja, sehingga 1% menguasai 50% nasib bangsa, " lanjut Tanry

Ini bukan proses yang baru terjadi 4 tahun terakhir , tapi pemerintahan dimasa lalu juga berkontribusi terhadap situasi ini,  strarting pointnya adalah kondisi yang sudah relatif solit  dengan inflasi yang rendah, infrastruktur yang bagus, suku bunga dalam batas- batas yang acsestable , nilai tukar rupiah yang mulai stabil , maka  perlu memobilisasi modal masuk ke Indonesia, memang ada yang mengkritik adanya modal asing  masuk ke Indonesia, tapi menurut saya kita butuhkan modal asing untuk mendorong pertumbuhan, yang penting kita sadari bahwa, hal-hal strategis perlu di kuasai oleh negara, misalnya sektor pertambangan dll, dan sekarang BUMN kita sudah mulai menerapkan strategi ini.

Lebih lanjut begawan management Indonesia ini memberi penekanan bahwa Pembangunan sumber daya manusia penting dilakukan untuk pencerdasan bangsa, karena perkembangan revolusi industri 4.0 merupakan tantangan yang besar bagi pemerintah kedepan ,kita perlu  memanfaatkan  bonus demografi dengan dua hal, pertama pertumbuhan dan penciptaan lapangan pekerjaan, kedua harus ada peningkatan kemampuan sumber daya manusia berbasis teknologi digital hal ini harus berjalan simultan.

Menjawab pertanyaan awak media soal kesehatan BUMN, komisaris utama pertamina  ini mengatakan BUMN kita berjumlah +/-130 BUMN, secara keseluruhan kondisinya cukup sehat, walaupun masih terdapat beberapa yang bermasalah tap i itu sudah terisolasi, dan masih bisa disehatkan, alternatifnya adalah bila kita tidak bisa melakukannya sendiri , maka kita bisa mengundang investor strategis untuk bermitra, masih ada ruang untuk itu katanya, yang paling penting adalah BUMN jangan dipolitisasi, BUMN adalah aset negara  yang sudah dipisahkan jangan lagi menjadi bagian dari aset negara yang termasuk dalam UU keuangan negara yang memasukan kerugian BUMN sebagai kerugian negara, karena akan membuat pengelola BUMN serba ragu dan takut, BUMN adalah korporasi, bukan birokrasi, BUMN  tunduk kepada UU  Perseroan terbatas. tegas Tanri Abeng.  ( ypt )

Posting Komentar

0 Komentar