Pasuruan, koranmarka.com – Sebanyak 8000 anak lulusan SMA SMK se Kabupaten Pasuruan berebut lowongan pekerjaan yang ditawarkan dalam kegiatan Job Matching 2016 di SMKN Bangil, dan acara ini dibuka dua hari Rabu dan Kamis , tanggal 19 - 20 oktober 2016 .
Ketua Panitia Job Matching 2016, Mohammad Supandri mengatakan, mereka memperebutkan pekerjaan yang ditawarkan oleh 45 perusahaan yang membuka 2000 lowongan pekerjaan, mulai dari industry makanan dan minuman, obat-obatan, furniture (mebel) hingga pelayanan jasa.
Peserta pelamar merupakan warga Kabupaten Pasuruan yaitu sebanyak 41% ,sedangkan 59% berasal dari Kota Pasuruan, Sidoarjo, Probolinggo, Surabaya, Mojokerto sampai Lumajang. Kita memang mengkhususkan untuk lulusan SMK atau SMA se-Kabupaten Pasuruan,” kata Supandri.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 6309 pelamar mendaftar via online, dan sisanya menyerahkan lamaran pekerjaan langsung ke lokasi pelaksanaan job matching.
Kata Supandri, 66% dari para pelamar adalah lulusan SMK, 17% lulusan SMA, 5% lulusan DI-D3, 4% lulusan SI, 2% lulusan S2, dan sisanya lulusan SMP.
Masih Supandri " Kita memang sengaja mengkhususkan acara ini untuk lulusan SMK di Kabupaten Pasuruan, karena ending nya adalah bekerja. Banyak sekali lulusan SMK di Kabupaten Pasuruan yang ketika lulus tidak serta merta langsung dapat pekerjaan. Untuk itu kita gelar acara ini supaya mereka juga mengetahui lowongan pekerjaan apa saja yang dibuka,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan, Dr Iswahyudi menegaskan bahwa Job Matching yang digagas SMKN I Bangil betul-betul membantu Pemerintah Kabupaten Pasuruan dalam hal mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Pasuruan.
Selain mempertemukan para pencari kerja dengan pemberi kerja, Job Matching juga efektif untuk menumbuhkan semangat berkompetisi dalam urusan mencari pekerjaan.
Salah satu indicator bahwa di daerah masih ada pengangguran adalah adanya Job Fair atau Job Matching, dan kegiatan tersebut sangat baik untuk bisa menekan jumlah pengangguran di daerah. Kalau pengangguran semakin menurun, maka banyak sekali efek yang akan ditimbulkan, salah satunya menurunnya angka kriminalitas,” ucap Iswahyudi,
Di Kabupaten Pasuruan sendiri, jumlah SMK mencapai 70 sekolah, dengan rincian 14 SMK negeri dan 56 SMK swasta, dan dengan lulusan sebanyak 26.472 lulusan SMK dan 12.310 lulusan SMA. (Abdullah)
Ketua Panitia Job Matching 2016, Mohammad Supandri mengatakan, mereka memperebutkan pekerjaan yang ditawarkan oleh 45 perusahaan yang membuka 2000 lowongan pekerjaan, mulai dari industry makanan dan minuman, obat-obatan, furniture (mebel) hingga pelayanan jasa.
Peserta pelamar merupakan warga Kabupaten Pasuruan yaitu sebanyak 41% ,sedangkan 59% berasal dari Kota Pasuruan, Sidoarjo, Probolinggo, Surabaya, Mojokerto sampai Lumajang. Kita memang mengkhususkan untuk lulusan SMK atau SMA se-Kabupaten Pasuruan,” kata Supandri.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 6309 pelamar mendaftar via online, dan sisanya menyerahkan lamaran pekerjaan langsung ke lokasi pelaksanaan job matching.
Kata Supandri, 66% dari para pelamar adalah lulusan SMK, 17% lulusan SMA, 5% lulusan DI-D3, 4% lulusan SI, 2% lulusan S2, dan sisanya lulusan SMP.
Masih Supandri " Kita memang sengaja mengkhususkan acara ini untuk lulusan SMK di Kabupaten Pasuruan, karena ending nya adalah bekerja. Banyak sekali lulusan SMK di Kabupaten Pasuruan yang ketika lulus tidak serta merta langsung dapat pekerjaan. Untuk itu kita gelar acara ini supaya mereka juga mengetahui lowongan pekerjaan apa saja yang dibuka,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan, Dr Iswahyudi menegaskan bahwa Job Matching yang digagas SMKN I Bangil betul-betul membantu Pemerintah Kabupaten Pasuruan dalam hal mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Pasuruan.
Selain mempertemukan para pencari kerja dengan pemberi kerja, Job Matching juga efektif untuk menumbuhkan semangat berkompetisi dalam urusan mencari pekerjaan.
Salah satu indicator bahwa di daerah masih ada pengangguran adalah adanya Job Fair atau Job Matching, dan kegiatan tersebut sangat baik untuk bisa menekan jumlah pengangguran di daerah. Kalau pengangguran semakin menurun, maka banyak sekali efek yang akan ditimbulkan, salah satunya menurunnya angka kriminalitas,” ucap Iswahyudi,
Di Kabupaten Pasuruan sendiri, jumlah SMK mencapai 70 sekolah, dengan rincian 14 SMK negeri dan 56 SMK swasta, dan dengan lulusan sebanyak 26.472 lulusan SMK dan 12.310 lulusan SMA. (Abdullah)
0 Komentar